Seperti laron yang limbung
Kota menyenyap dilahap magrib
Hinggapku gemetar
Tanpa tanda kemarau itu aku asing di penghujung bulan-bulan hujan
Tolong
Aku hanya butuh terbang
Aku butuh tempat bermalam sebelum tubuhku terbakar lampu-lampu jalan
Tapi mengapa tidak kau mulai mengepak?
Kata Kala seraya mengecek arlojinya
Kau punya beberapa menit sebelum gelap
Sekejap sebelum senyap turun memeluk setiap batang gerimis
Tapi mengapa kau malah menangis?
Ternyata aku tidak punya sayap
Yang semula kukira aku punya sayap
Tolong!
Seiring taram
Lembar-lembar hujan melebar atas diriku
Yang tinggal keping